Featured Posts Coolbthemes
Minggu, 13 Desember 2015
Cara Perbaiki Flasdiks Lewat Laptop Atau Komputer
1)
Pertama-tama, masukkan USB
flashdisk ke USB port yang ada di komputer atau laptop.
2)
Kemudian klik start > run lalu
ketik : compmgmt.msc
3)
Kemudian disana akan muncul program
compmgmt, nah sekarang klik program tersebut.
4)
Setelah itu anda pilih storage yang
ada di tengah kemudian pilih disk management.
5)
Kemudian biasanya flashdisk anda
bakal terdeteksi, lalu klik kanan dan pilih create partition.
6)
Silahkan anda format flashdisknya
dengan cara mengKlik kanan kemudian pilih format.
Cara alternatif lain :
Dengan cara menggunakan tools HDD low level format yang dapat anda unduh pada
link download dibawah. Speed lokal jadi irit bandwith internasional. Apabila
USB flashdisk anda tidak terbaca tetapi isinya hilang sementara space memori
berkurang itu bisa jadi disembunyikan oleh virus. Semoga dapat membantu.
Berikut link download tools HDD low level format.
|
Selasa, 13 Oktober 2015
Cara Peakaian Bahasa Jurnalistik
Terdapat
berbagai penelitian yang terkait dengan
bahasa, pikiran, ideologi, dan media massa cetak di Indonesia. Anderson (1966,
1984) meneliti pengaruh bahasa dan
budaya Belanda serta Jawa dalam perkembangan bahasa politik Indonesia modern,
ketegangan bahasa Indonesia yang populis dan bahasa Indonesia yang
feodalis. Naina (1982) tentang perilaku
pers Indonesia terhadap kebijakan pemerintah seperti yang termanifestasikan dalam
Tajuk Rencana. Hooker (1990) meneliti model wacana zaman orde lama dan orde
baru. Penelitian tabor Eryanto (2001) tentang analisis teks di media massa.
Dari puluhan penelitian yang breakout dengan pers, tenyata belum terdapat
penelitian yang secara khusus memformulasikan karakteristik (ideal) bahasa
jurnalistik berdasarkan induksi karakteristik
bahasa pers yang termanifestasikan dalam kata, kalimat, dan wacana.
Di awal tahun 1980-an terbersit berita bahwa bahasa
Indonesia di media massa menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia baku. Roni
Wahyono (1995) menemukan kemubaziran bahasa wartawan di Semarang dan Yogyakarta
pada aspek gramatikal (tata bahasa), leksikal (pemilihan kosakata) dan
ortografis (ejaan). Berdasarkan aspek kebahasaan, kesalahan tertinggi yang
dilakukan wartawan terdapat pada aspek gramatikal dan kesalahan terendah pada
aspek ortografi. Berdasarkan jenis berita, berita olahraga memiliki frekuensi
kesalahan tertinggi dan frekuensi kesalahan terendah pada berita kriminal.
Penyebab wartawan melakukan kesalahan bahasa dari faktor penulis karena
minimnya penguasaan kosakata, pengetahuan kebahasaan yang terbatas, dan kurang bertanggung jawab
terhadap pemakaian bahasa, karena kebiasaan lupa dan pendidikan yang belum
baik. Sedangkan faktor di luar penulis, yang menyebabkan wartawan melakukan
kesalahan dalam menggunakan bahasa Indonesia karena keterbatasan waktu menulis,
lama kerja, banyaknya naskah yang dikoreksi, dan tidak tersedianya redaktur
bahasa dalam surat kabar.
Walaupun
di dunia penerbitan telah ada buku-buku jurnalistik praktis karya Rosihan Anwar
(1991), Asegaf (1982), Jacob Oetama (1987), Ashadi Siregar, dll, namun masih
perlu dimunculkan petunjuk akademik maupun teknis pemakaian bahasa jurnalistik.
Dengan mengetahui karakteristik bahasa pers Indonesia—termasuk sejauh mana
mengetahui penyimpangan yang terjadi, kesalahan dan kelemahannya,-- maka akan
dapat diformat pemakaian bahasa jurnalistik yang komunikatif.
Terdapat
beberapa penyimpangan bahasa jurnalistik dibandingkan dengan kaidah bahasa
Indonesia baku:
1.
Peyimpangan morfologis. Peyimpangan ini sering terjadi dijumpai pada
judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif, yaitu pemakaian kata kerja
tidak baku dengan penghilangan afiks. Afiks pada kata kerja yang berupa prefiks
atau awalan dihilangkan. Kita sering menemukan judul berita misalnya, Polisi Tembak Mati Lima Perampok Nasabah
Bank. Israil Tembak Pesawat Mata-mata. Amerika Bom Lagi Kota Bagdad.
2.
Kesalahan sintaksis. Kesalahan berupa pemakaian tatabahasa atau
struktur kalimat yang kurang benar sehingga sering mengacaukan pengertian. Hal
ini disebabkan logika yang kurang bagus. Contoh: Kerajinan Kasongan Banyak Diekspor Hasilnya Ke Amerika Serikat.
Seharusnya Judul tersebut diubah Hasil
Kerajinan Desa Kasongan Banyak Diekspor Ke Amerika. Kasus serupa sering dijumpai baik di
koran lokal maupun koran nasional.
3. Kesalahan kosakata.
Kesalahan ini sering dilakukan dengan alasan kesopanan (eufemisme) atau
meminimalkan dampak buruk pemberitaan. Contoh: Penculikan Mahasiswa Oleh Oknum
Kopasus itu Merupakan Pil Pahit bagi ABRI. Seharusnya kata Pil Pahit diganti kejahatan. Dalam konflik Dayak- Madura, jelas
bahwa yang bertikai adalah Dayak dan Madura, tetapi wartawan tidak menunjuk
kedua etnis secara eksplisit. Bahkan di era rezim Soeharto banyak sekali
kosakata yang diekspose merupakan
kosakata yang menekan seperti GPK, subversif, aktor intelektual, ekstrim kiri,
ekstrim kanan, golongan frustrasi, golongan anti pembangunan, dll. Bahkan di
era kebebasan pers seperti sekarang ini, kecenderungan pemakaian kosakata yang
bias makna semakin banyak.
4. Kesalahan ejaan. Kesalahan
ini hampir setiap kali dijumpai dalam surat kabar. Koran Tempo yang terbit 2
April 2001yang lalu tidak luput dari berbagai kesalahan ejaan. Kesalahan ejaan
juga terjadi dalam penulisan kata, seperti: Jumat ditulis Jum’at, khawatir
ditulis hawatir, jadwal ditulis jadual, sinkron ditulis singkron, dll.
5. Kesalahan pemenggalan.
Terkesan setiap ganti garis pada setiap kolom kelihatan asal penggal saja.
Kesalahan ini disebabkan pemenggalan bahasa Indonesia masih menggunakan program
komputer berbahasa Inggris. Hal ini sudah bisa diantisipasi dengan program
pemenggalan bahasa Indonesia.
Untuk
menghindari beberapa kesalahan seperti diuraikan di atas adalah melakukan
kegiatan penyuntingan baik menyangkut pemakaian kalimat, pilihan kata, dan
ejaan. Selain itu, pemakai bahasa jurnalistik yang baik tercermin dari
kesanggupannya menulis paragraf yang baik. Syarat untuk menulis paragraf yang
baik tentu memerlukan persyaratan menulis kalimat yang baik pula. Paragraf yang
berhasil tidak hanya lengkap pengembangannya tetapi juga menunjukkan kesatuan
dalam isinya. Paragraf menjadi rusak
karena penyisipan-penyisipan yang tidak bertemali dan pemasukan kalimat
topik kedua atau gagasan pokok lain ke dalamnya.
Oleh karena itu seorang
penulis seyogyanya memperhatikan pertautan dengan (a) memperhatikan kata ganti;
(b) gagasan yang sejajar dituangkan dalam kalimat sejajar; manakala sudut
pandang terhadap isi kalimat tetap sama, maka penempatan fokus dapat dicapai
dengan pengubahan urutan kata yang lazim dalam kalimat, pemakaian bentuk aktif
atau pasif, atau mengulang fungsi khusus. Sedangkan variasi dapat diperoleh
dengan (1) pemakaian kalimat yang berbeda
menurut struktur gramatikalnya; (2) memakai kalimat yang panjangnya
berbeda-beda, dan (3) pemakaian urutan unsur kalimat seperti subjek, predikat,
objek, dan keterangan dengan selang-seling. Jurnalistik “gaya Tempo”
menggunakan kalimat-kalimat yang pendek dan pemakaian kata imajinatif. Gaya ini
banyak dipakai oleh berbagai wartawan yang pernah bersentuhan dengan majalah
Tempo.
Agar penulis mampu
memilih kosakata yang tepat mereka dapat memperkaya kosakata dengan latihan
penambahan kosakata dengan teknik sinonimi, dan antonimi. Dalam teknik sinonimi
penulis dapat mensejajarkan kelas kata yang sama yang nuansa maknanya sama atau
berbeda. Dalam teknik antonimi penulis bisa mendaftar kata-kata dan lawan
katanya. Dengan cara ini penulis bisa memilih kosakata yang memiliki rasa dan
bermakna bagi pembaca. Jika dianalogikan dengan makanan, semua makanan memiliki
fungsi sama, tetapi setiap orang memiliki selera makan yang berbeda. Tugas
jurnalis adalah melayani selera pembaca dengan jurnalistik yang enak dibaca dan perlu. (Slogan Tempo).
Goenawan Mohamad pada
1974 telah melakukan “revolusi putih” (Istilah Daniel Dhakidae) yaitu melakukan
kegiatan pemangkasan sekaligus pemadatan makna dan substansi suatu berita.
Berita-berita yang sebelumnya cenderung bombastis bernada heroik--karena
pengaruh revolusi—dipangkas habis menjadi jurnalisme sastra yang enak dibaca.
Jurnalisme semacam ini setidaknya menjadi acuan atau model koran atau majalah
yang redakturnya pernah mempraktikkan model jurnalisme ini. Banyak orang
fanatik membaca koran atau majalah
karena gaya jurnalistiknya, spesialisasinya, dan spesifikasinya. Ada
koran yang secara khusus menjual rubrik opini, ada pula koran yang
mengkhususkan diri dalam peliputan berita. Ada pula koran yang secara khusus
mengkhususkan pada bisnis dan iklan. Jika dicermati, sesungguhnya, tidak ada
koran yang betul-betul berbeda, karena biasanya mereka berburu berita pada
sumber yang sama. Jurnalis yang bagus, tentu akan menyiasati selera dan pasar
pembacanya.
Dalam hubungannya dengan
prinsip penyuntingan bahasa jurnalistik terdapat beberapa prinsip yang
dilakukan (1) balancing, menyangkut
lengkap-tidaknya batang tubuh dan data tulisan, (2) visi tulisan seorang
penulis yang mereferensi pada penguasaan atas data-data aktual; (3) logika
cerita yang mereferensi pada kecocokan; (4) akurasi data; (5) kelengkapan data,
setidaknya prinsip 5wh, dan (6) panjang pendeknya tulisan karena keterbatasan
halaman.
Cara Menulis Naskah Film Derama
LANGKAH PENULISAN NASKAH
Langkah penulisan sebuah program video
biasanya terdiri dari serangkaian kegiatan yaitu :
- Merumuskan
ide
- Riset
- Penulisan
outline
- Penulisan
sinopsis
- Penulisan
treatment
- Penulisan
naskah
- Reviu
naskah
- Finalisasi
naskah
Ide sebuah cerita yang akan dibuat
menjadi program video dan televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan
atau fiksi. Banyak sekali sumber ide yang dapat dijadikan inspirasi untuk
menulis sebuah script video dan
televisi. Misalnya, novel, cerita nyata, dan lain-lain. Film JFK merupakan contoh film yang digali
dari peristiwa terbunuhnya salah seorang presiden termuda di Amerika Serikat. Oliver Stone, penulis sekaligus
sutradara menggunakan banyak sumber informasi untuk membuat film tersebut
sehingga dapat bertutur secara objektif.
Riset sangat diperlukan setelah Anda
telah menemukan sebuah ide yang akan dibuat menjadi sebuah program. Riset dalam
konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang
terkait dengan naskah yang akan ditulis.
Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang
atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau
substansi yang akan ditulis.
Setelah memahami hasil riset atau
informasi yang terkumpul, anda dapat membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan Anda tuangkan menjadi sebuah
script. Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan Anda akan
tulis menjadi sebuah script.
Langkah selanjutnya adalah membuat
sinopsis atau deskripsi singkat mengenai program yang akan Anda tulis. Sinopsis
dan outline akan membantu memfokuskan
perhatian Anda pada pengembangan ide yang telah Anda pilih sebelumnya.
Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi gambaran tentang isi
program video atau televis yang akan kita buat.
Menulis naskah harus didasarkan pada
rencana yang telah dibuat yang meliputi outline, synopsis dan treatment.
Seorang penulis harus memiliki kreatifitas dalam mengembangkan treatment
menjadi sebuah naskah. Treatment yang ditulis dengan baik merupakan
fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatment
harus berisi deskripsi yang jelas tentang lokasi,waktu, pemain, adegan dan
property yang akan direkam ke dalam program video. Treatment juga menggambarkan
tentang sistematika atau sequence program video atau televisi yang akan
diproduksi.
Penulisan sebuah naskah harus
didasarkan pada treatment yang dibuat. Walaupun dalam menulis naskah
penulis dapat melakukan perubahan, tapi sebaiknya perubahan yang dilakukan
tidak merupakan perubahan yang bersifat substantif. Perubahan sebaiknya
bersifat kreatif dan tidak mengubah substansi program. Oleh karena itu
treatment harus kokoh dan jelas. Dalam menulis Penulis harus memperhatikan
kaidah-kaidah penulisan naskah yang benar.
Draf naskah yang telah selesai ditulis
perlu ditelaah untuk melihat kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian
pesannya. Draf naskah harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi
program (content expert) dan ahli media (media specialist).
Finalisasi naskah merupakan langkah
akhir sebelum naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi.
Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan
oleh content expert dan ahli media.
Sabtu, 11 Juli 2015
Kerajaan Kendan dan Galuh Versi Media Massa
Kerajaan
Kendan dan Galuh- Sumber mengenai kerajaan ini diperoleh dari Pustaka
Rajyarajya i Bhumi Nusantara. Bisa jadi cerita yang ada di pustaka tersebut
tak sepenuhnya benar terjadi. Namun juga, di dalamnya ada beberapa peristiwa
yang memang benar-benar terjadi. Pendiri Kendan bernama Resiguru Manikmaya,
berasal dari Jawa Timur. Aslinya ia berasal dari India Selatan. Ketika tiba di
Jawa Barat, Manikmaya menikah dengan Tirtakancana, puteri Suryawarman Raja
Tarumanagara. Setelah menikah, Manikmaya diberi daerah bernama Kendan, antara
Sumedang-Bandung. Di Kendan, Ia diangkat menjadi rajaresi dan
dibekali tentara. Oleh mertuanya, ia dinobatkan menjadi raja kecil, bawahan
Tarumanagara. Dari pernikahan itu, Manikmaya memperoleh keturunan. Salah satu
putera bernama Rajaputera Suraliman. Di usia 20, Suraliman diangkat
menjadi senopati Kendan. Tak lama, ia didaulat menjadi panglima balatentara (Baladika)
Tarumanagara. Manikmaya sendiri memerintah di Kendan selama 32 tahun, dari
536-568 M. Setelah Manikmaya wafat, Suraliman naik tahta. Pengangkatan
Suraliman berlangsung pada tanggal 12 bagian Gelap Bulan Asuji 490 Saka,
bertepatan dengan 5 Oktober 568 M. Kendan di bawah Suraliman terkenal tangguh
dalam hal berperang.
Raja Suraliman menikahi
puteri Raja Bakulapura dari Kutai, Dewi Mutyasari.
Pernikahan ini bertujuan menjalin persahabatan antar dua kerajaan. Dari
pernikahan ini, Suraliman anak bernama Kandiawan (laki-laki)
dan Kandiawati (perempuan). Kandiawan bergelar Rajaresi
Dewaraja Sang Layuwatang. Sedangkan, Kandiawati ikut bersama suaminya
seorang pedagang kaya dari Sumatera. Suraliman memerintah selama 29 tahun
(568-597 M). Ia digantikan puteranya, Kandiawan, yang ketika itu telah menjadi
raja di wilayah Medang Jati atau Medang Gana. Oleh karena itu, Kandiawan bergelar Rahiyangta
ri Medang Jati.
Setelah menjadi raja,
Kandiawan memindahkan pusat pemerintahan dari Kendan ke Medang Jati yang
diperkirakan daerah Cangkuang, Garut. Perkiraan ini didapat, karena Raja
Kandiawan merupakan pemeluk Hindu-Wisnu, dan di daerah Cangkuang ini terdapat
sebuah candi Hindu-Wisnu (Candi Cangkuang). Penemuan situs di Bojong Menje,
Cicalengka, boleh jadi berkaitan dengan Kendan. Para ahli memperkirakan situs
tersebut bercorak Hindu. Kandiawan berputerakan lima orang: Mangukuhan,Karungkalah, Katungmaralah, Sandang
Greba, dan Wretikandayun. Mereka masing-masing menguasai daerah
Kulikuli, Surawulan, Peles Awi (Paleswari), Rawung Langit, dan Menir. Bisa
jadi, kerajaan-kerajaan kecil bawahan Kendan ini terletak di antara
Bandung-Garut. Kandiawan memerintah selama 15 tahun, 597-612 M. Ia melanjutkan
hidupnya sebagai pertapa di Layuwatang, Kuningan. Ia menunjuk anak bungsunya,
Wretikandayun, untuk merajai Kendan. Ketika itu Wretikandayun merupakan
rajaresi di Menir. Ia mulai memerintah Kendan pada 23 Maret 612 M, pada usia 21
tahun.
Raja Wretikandayun
memindahkan ibu kota Kendan ke Galuh. Daerah ini diapit oleh dua sungai, yakni
Sungai Citanduy dan Cimuntur. Kata galuh berarti “permata”.
Kawasan Galuh ini berada di Desa Karang Kamulyan, Kecamatan Cijeungjing,
Ciamis. Wretikandayun beristrikan anak seorang pendeta Resi Makandria, Dewi
Manawati, yang menghasilkan tiga orang anak: Sempakwaja, Jantaka,
serta Amara. Pada saat Wretikandayun memerintah di Galuh, yang
berkuasa di Tarumanagara adalah Maharaja Kretawarman. Kendan (Galuh) saat itu
masih kerajaan bawahan Tarumanagara. Ketika di bawah Raja Tarusbawa, nama
Tarumanagara telah berubah menjadi Kerajaan Sunda. Dengan kondisi ini,
Wretikandayun yang pada saat itu berusia 78 tahun, beranggapan bahwa Galuh
harus memisahkan diri dari Tarumanagara.
Akhirnya, Wretikandayun
mengirim utusan ke Pakuan, ibu kota Kerajaan Sunda. Utusan ini mengirim surat
kepada Tarusbawa yang menyatakan bahwa Galuh hendak memisahkan diri dari Sunda,
menjadi kerajaan merdeka. Raja Tarusbawa tak keberatan. Ia lebih memilih
mengurus rakyat dan urusan dalam negeri daripada harus mempertahankan wilayah
yang ingin memerdekakan diri. Lalu, Kerajaan Galuh dan Sunda disatukan
oleh Sri Baduga, menjadi Kerajaan Pajajaran.
Sejarah
Jawa Barat mencatat Kendan telah eksis sejak tahun 536
sampai dengan 612 M. Kendan berubah nama menjadi Galuh (permata) ketika masa
Wretikandayun, penerus Kendan menyatakan diri melepaskan diri dari Tarumanagara
(Sundapura). Karena Terusbawa merubah Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda
(pura). Sejak tahun 670 M ditatar sunda dianggap ada dua kerajaan kembar, yakni
Sunda Pakuan dan Sunda Galuh.
Naman Kendan
seolah tenggelam dalam kebesaran nama Galuh, sangat jarang diketahui masyarakat
tentang wilayah dan kesejarahannya, kecuali beberapa masyarakat yang berminat
mendalami sejarah Sunda. Bagi sejarawan sunda eksistensi Kendan tidak dapat
dilepaskan dari Galuh. Kendan danggap cikal bakal Galuh. Bahkan sejarawan
Sumedang di Musium Prabu Geusan Oeloen membedakan Galuh Kendan dengan Galuh
Kawali.
Letak Kendan
Kendan didalam
catatan sejarah Jawa Barat diperkirakan terletak disuatu daerah diwilayah
Kabupaten Bandung, ditepi sebuah bukit (Kendan), + 500 meter sebelah timur stasiun kereta api
Nagreg. Terdapat daerah hunian yang bernama Kampung Kendan, Desa Citaman,
Kecamatan Cicalengka. Namun berdasarkan on the spot, letak Kendan berada di
sebelah barat stasiun nagreg dan termasuk Desa Nagreg.
Bukit Kendan yang
dimaksud sangat jauh untuk disebutkan memiliki jejak Sejarah, mengingat
perbukitan Kendan saat ini sudah hampir habis akibat tanahnya dieksploitasi
untuk bahan pembuatan bata merah.
Disekitar Nagreg
dan Citaman ditemukan pula suatu tempat yang disebut masyarakat sekitarnya
“tempat pamujaan”, Sayang istilah tempat pamujaan dalam paradigma masyarakat
sunda dewasa ini dikonotasikan negatif, karena sering digunakan “pamujaan”,
suatu cara meminta harta kekayaan kepada mahluk gaib, dan dianggap menyekutukan
Tuhan. Sama dengan istilah pesugihan.
Nama Kendan lebih
dikenal dalam dunia arkeologi, identik sebagai pusat industri perkakakas
neolitik pada jaman purbakala. Batu Kendan sudah lama disebut-sebut dalam dunia
kepurbakalaan. Disinyalir daerah Kendan sudah ramai dihuni penduduk sejak
sebelum tarikh masehi.
Pasir batu bukit Kendan sampai saat ini masih
di eksploitasi penduduk setempat, karena mengandung bahan perekat yang sangat
cocok untuk pembuatan gerabah. Haji Atang pemilik bukit itu sekarang,
memanfaatkan bukit kendan untuk dijadikan bahan campuran bata merah. Konon kabar
menurut cerita Pak Anang, keponakan Haji Atang, pada waktu jaman belanda
kakeknya mengeksploitasi tanah Kendan untuk dikirim ke Belanda dari stasiun
Nagreg melalui Pelabuhan Surabaya, bahkan pembangunan gedung sate dan gedung
lainnya di kota Bandung disinyalir menggunakan bahan dari bukit Kendan. Mungkin
keberadaan setasiun Nagreg pada awalnya tidak dapat dilepaskan dari Daerah
Kendan. Stasiun ini merupakan saksi bisu dari diangkutnya material Kendan
kedaerah lain.
Didaerah Kendan pernah ditemukan ditemukan
sebuah patung kecil. Para akhli sejarah menyebutnya patung Dewi Durgi. (saat
ini disimpan dimusium Jakarta). Sedangkan di dalam prasasti Jayabupati
disebutkan, bahwa : kekuatan Durgi dianggap kekuatan Gaib. Dalam cerita Lutung
Kasarung, Nini Dugi dianggap berasal dari Kanekes.
Keberadaan patung Durga ditempat pamujaan
menimbulkan spekulasi dari beberapa akhli sejarah. Pleyte (1909) mensinyalir
daerah tersebut termasuk daerah “Kabuyutan”. Sama dengan daerah Mandala, atau
Kabuyutan yang ada diwilayah Cukang Genteng, dekat Ciwidey Kabupaten Bandung.
Kerajaan Kendan selain dikenal melalui gerabah
purbakalanya juga disebut-sebut di dalam Naskah Carita Parahyangan dan Naskah
Wangsakerta. Kedua sumber dianggap duplikasi dari Pararatwan Parahyangan.
Sayangnya Pararatwan Parahyangan saat ini tidak diketahui rimbanya. Namun
karena dijadikan sebagai naskah rujukan maka Pararatwan Parahyangan dipastikan
keberadaannya lebih tua dari Naskah Carita Parahyangan dan Naskah Wangsakerta.
Selasa, 28 April 2015
Cara cek kuota internet operator Indosat
Cara cek berapa sisa
kuota paketan internet kartu indosat im3 kita memang dapat di lakukan dengan berbagai cara ,
bisa melalui sms maupun internet atau online . Namun yang paling enak di antara
kedua cara tersebut adalah yang lewat sms , karena dengan mengetahui sisa kuota
im3 lewat sms kita bisa lebih hemat , karena pulsa kita hanya kepotong 500
rupiah per sms , berbeda dengan lewat internet , pulsa kita akan lebih banyak
kepotong karena menghabiskan kuota internet ( jika kartu anda belom di
daftarkan paketan internet )
Selain itu mengetahui jumlah kuota internet im3
yang tersisa merupakan suatu hal yang mutlak yang harus anda lakukan ketika
ingin melakukan proses download maupun upload , pasalnya jika kita akan
mendownload file yang berukuran 2GB namun kuota kita hanya tersisa 1,5GB
maka proses download tadi akan mati di tengah jalan , nah supaya anda
tidak mengalami hal seperti itu , alangkah baiknya jika anda mengecek dulu
berapa jumlah sisa kuota im3 anda yang tersedia.
Meskipun kelihatanya paket indosat im3 maupun
mentari dengan kuota 8GB hanya 40.000 Rupiah , namun sayangnya paket tersebut
tidak secara utuh 8G , melainkan di bagi berdasarkan waktu , kuota utamanya
saja hanya sekitar 600 MB dan yang lainya dibagi ,seperti jam 9 pagi sampai jam
4 sore 3GB dan yang lainya saya kurang hafal .
Tips Cara Mengetahui Sisa kuota
internet indosat IM3 dan Mentari
Sebenarnya ketika sisa kuota
paketan internet anda sudah hambir habis , maka secara otomatis pihak costumer
indosat akan mengirim pesan pemberitahuan , dan menganjurkan anda untuk
memperpanjangnya , namun penasaran , karena sudah lama kok kuota saya tidak habis
- habis ya , maka silahkan saja cek sekarang , dari pada anda kepo
Cara cek kuota im3 dengan Panggilan
dial up
Seperti halnya mengecek nomor
kartu indosat im3 , untuk mengetahui sisa kuota internet , anda juga bisa
dengan melakukan panggilan dial up ke nomor *363# . Untuk lebih lanjut
silahkan simak tutorial berikut :
Pertama silahkan sobat Tekan tombol *363# lalau
klik ok ( seperti anda menelpon seseorang )
Nanti ada 6 menu pilihan yang disajikan , anda
pilih saja menu yang ke 5 " Status dan info "
Nantinya juga akan muncul lagi 3 menu selanjutnya
, Lalu sobat pilih menu "Status pemakaian "
Tunggu beberapa detik , jika sinyal di daerah anda
kuat , tidak lama lagi anda akan menerima sms yang berisikan jenis paket
internet , sisa kuota , sisa bonus gratisan yang dikirimkan ke nomor anda .
Sampai disini cara cek dan mengetahui info kuota
internet im3 anda yang tersedia sudah cukup , meskipun anda bisa menggunakan
cara lainya seperti dengan kirim sms ke 363 dengan ketik USAGE lalu kirim ke
nomor tersebut. Namun menurut saya lebih enak cara yang diatas , karena tidak
dikenai biaya apapun . Akan tetapi bila sobat ingin yang lebih cepat sobat bisa
menggunakan cara via sms 363 namun nanti pulsa anda akan terpotng seperti anda
layanya smsan dengan teman anda.
Minggu, 01 Februari 2015
Jutaan Model Jenis Batu Akik Di Kota Bandung
Bisa kita lihat di trotoar jalan Sukarno Hatta Sampai Jalan Buah Batu, penjual batu akik marak dan tidak pernah sepi pengunjung, karna kwalitas batu tersebut tidak kalah dengan penjual di etalase toko yang mewah. harga batu tersebut bervariasi dari mulai Rp. 100.000,- s/d Rp. 20.000.000,-
Langganan:
Postingan (Atom)