Featured Posts Coolbthemes

Minggu, 13 Desember 2015

Bergabung Di Jurnal Jabar

Cara Perbaiki Flasdiks Lewat Laptop Atau Komputer

      

       1)     Pertama-tama, masukkan USB flashdisk ke USB port yang ada di komputer        atau laptop.

2)     Kemudian klik start > run lalu ketik : compmgmt.msc

3)     Kemudian disana akan muncul program compmgmt, nah sekarang klik program tersebut.

4)     Setelah itu anda pilih storage yang ada di tengah kemudian pilih disk management.

5)     Kemudian biasanya flashdisk anda bakal terdeteksi, lalu klik kanan dan pilih create partition.

6)     Silahkan anda format flashdisknya dengan cara mengKlik kanan kemudian pilih format.

Cara alternatif lain :
Dengan cara menggunakan tools HDD low level format yang dapat anda unduh pada link download dibawah. Speed lokal jadi irit bandwith internasional. Apabila USB flashdisk anda tidak terbaca tetapi isinya hilang sementara space memori berkurang itu bisa jadi disembunyikan oleh virus. Semoga dapat membantu. Berikut link download tools HDD low level format.


Selasa, 13 Oktober 2015

Cara Peakaian Bahasa Jurnalistik


            Terdapat berbagai   penelitian yang terkait dengan bahasa, pikiran, ideologi, dan media massa cetak di Indonesia. Anderson (1966, 1984) meneliti pengaruh bahasa  dan budaya Belanda serta Jawa dalam perkembangan bahasa politik Indonesia modern, ketegangan bahasa Indonesia yang populis dan bahasa Indonesia yang feodalis.  Naina (1982) tentang perilaku pers Indonesia terhadap kebijakan pemerintah seperti yang termanifestasikan dalam Tajuk Rencana. Hooker (1990) meneliti model wacana zaman orde lama dan orde baru. Penelitian tabor Eryanto (2001) tentang analisis teks di media massa. Dari puluhan penelitian yang breakout dengan pers, tenyata belum terdapat penelitian yang secara khusus memformulasikan karakteristik (ideal) bahasa jurnalistik berdasarkan induksi karakteristik  bahasa pers yang termanifestasikan dalam kata, kalimat, dan wacana.

Di awal tahun 1980-an terbersit berita bahwa bahasa Indonesia di media massa menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia baku. Roni Wahyono (1995) menemukan kemubaziran bahasa wartawan di Semarang dan Yogyakarta pada aspek gramatikal (tata bahasa), leksikal (pemilihan kosakata) dan ortografis (ejaan). Berdasarkan aspek kebahasaan, kesalahan tertinggi yang dilakukan wartawan terdapat pada aspek gramatikal dan kesalahan terendah pada aspek ortografi. Berdasarkan jenis berita, berita olahraga memiliki frekuensi kesalahan tertinggi dan frekuensi kesalahan terendah pada berita kriminal. Penyebab wartawan melakukan kesalahan bahasa dari faktor penulis karena minimnya penguasaan kosakata, pengetahuan kebahasaan yang  terbatas, dan kurang bertanggung jawab terhadap pemakaian bahasa, karena kebiasaan lupa dan pendidikan yang belum baik. Sedangkan faktor di luar penulis, yang menyebabkan wartawan melakukan kesalahan dalam menggunakan bahasa Indonesia karena keterbatasan waktu menulis, lama kerja, banyaknya naskah yang dikoreksi, dan tidak tersedianya redaktur bahasa dalam surat kabar.   
            Walaupun di dunia penerbitan telah ada buku-buku jurnalistik praktis karya Rosihan Anwar (1991), Asegaf (1982), Jacob Oetama (1987), Ashadi Siregar, dll, namun masih perlu dimunculkan petunjuk akademik maupun teknis pemakaian bahasa jurnalistik. Dengan mengetahui karakteristik bahasa pers Indonesia—termasuk sejauh mana mengetahui penyimpangan yang terjadi, kesalahan dan kelemahannya,-- maka akan dapat diformat pemakaian bahasa jurnalistik yang komunikatif.

            Terdapat beberapa penyimpangan bahasa jurnalistik dibandingkan dengan kaidah bahasa Indonesia baku:
1.      Peyimpangan morfologis. Peyimpangan ini sering terjadi dijumpai pada judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif, yaitu pemakaian kata kerja tidak baku dengan penghilangan afiks. Afiks pada kata kerja yang berupa prefiks atau awalan dihilangkan. Kita sering menemukan judul berita misalnya, Polisi Tembak Mati Lima Perampok Nasabah Bank. Israil Tembak Pesawat Mata-mata. Amerika Bom Lagi Kota Bagdad.
2.      Kesalahan sintaksis. Kesalahan berupa pemakaian tatabahasa atau struktur kalimat yang kurang benar sehingga sering mengacaukan pengertian. Hal ini disebabkan logika yang kurang bagus. Contoh: Kerajinan Kasongan Banyak Diekspor Hasilnya Ke Amerika Serikat. Seharusnya Judul tersebut diubah Hasil Kerajinan Desa Kasongan Banyak Diekspor Ke Amerika.  Kasus serupa sering dijumpai baik di koran lokal maupun koran nasional. 
3.      Kesalahan kosakata. Kesalahan ini sering dilakukan dengan alasan kesopanan (eufemisme) atau meminimalkan dampak buruk pemberitaan. Contoh: Penculikan Mahasiswa Oleh Oknum Kopasus itu Merupakan Pil Pahit bagi ABRI. Seharusnya kata Pil Pahit diganti kejahatan. Dalam konflik Dayak- Madura, jelas bahwa yang bertikai adalah Dayak dan Madura, tetapi wartawan tidak menunjuk kedua etnis secara eksplisit. Bahkan di era rezim Soeharto banyak sekali kosakata yang diekspose merupakan kosakata yang menekan seperti GPK, subversif, aktor intelektual, ekstrim kiri, ekstrim kanan, golongan frustrasi, golongan anti pembangunan, dll. Bahkan di era kebebasan pers seperti sekarang ini, kecenderungan pemakaian kosakata yang bias makna semakin banyak.
4.      Kesalahan ejaan. Kesalahan ini hampir setiap kali dijumpai dalam surat kabar. Koran Tempo yang terbit 2 April 2001yang lalu tidak luput dari berbagai kesalahan ejaan. Kesalahan ejaan juga terjadi dalam penulisan kata, seperti: Jumat ditulis Jum’at, khawatir ditulis hawatir, jadwal ditulis jadual, sinkron ditulis singkron, dll.
5.      Kesalahan pemenggalan. Terkesan setiap ganti garis pada setiap kolom kelihatan asal penggal saja. Kesalahan ini disebabkan pemenggalan bahasa Indonesia masih menggunakan program komputer berbahasa Inggris. Hal ini sudah bisa diantisipasi dengan program pemenggalan bahasa Indonesia.

Untuk menghindari beberapa kesalahan seperti diuraikan di atas adalah melakukan kegiatan penyuntingan baik menyangkut pemakaian kalimat, pilihan kata, dan ejaan. Selain itu, pemakai bahasa jurnalistik yang baik tercermin dari kesanggupannya menulis paragraf yang baik. Syarat untuk menulis paragraf yang baik tentu memerlukan persyaratan menulis kalimat yang baik pula. Paragraf yang berhasil tidak hanya lengkap pengembangannya tetapi juga menunjukkan kesatuan dalam isinya. Paragraf menjadi rusak  karena penyisipan-penyisipan yang tidak bertemali dan pemasukan kalimat topik kedua atau gagasan pokok lain ke dalamnya.

Oleh karena itu seorang penulis seyogyanya memperhatikan pertautan dengan (a) memperhatikan kata ganti; (b) gagasan yang sejajar dituangkan dalam kalimat sejajar; manakala sudut pandang terhadap isi kalimat tetap sama, maka penempatan fokus dapat dicapai dengan pengubahan urutan kata yang lazim dalam kalimat, pemakaian bentuk aktif atau pasif, atau mengulang fungsi khusus. Sedangkan variasi dapat diperoleh dengan (1) pemakaian kalimat yang berbeda  menurut struktur gramatikalnya; (2) memakai kalimat yang panjangnya berbeda-beda, dan (3) pemakaian urutan unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan dengan selang-seling. Jurnalistik “gaya Tempo” menggunakan kalimat-kalimat yang pendek dan pemakaian kata imajinatif. Gaya ini banyak dipakai oleh berbagai wartawan yang pernah bersentuhan dengan majalah Tempo.

Agar penulis mampu memilih kosakata yang tepat mereka dapat memperkaya kosakata dengan latihan penambahan kosakata dengan teknik sinonimi, dan antonimi. Dalam teknik sinonimi penulis dapat mensejajarkan kelas kata yang sama yang nuansa maknanya sama atau berbeda. Dalam teknik antonimi penulis bisa mendaftar kata-kata dan lawan katanya. Dengan cara ini penulis bisa memilih kosakata yang memiliki rasa dan bermakna bagi pembaca. Jika dianalogikan dengan makanan, semua makanan memiliki fungsi sama, tetapi setiap orang memiliki selera makan yang berbeda. Tugas jurnalis adalah melayani selera pembaca dengan jurnalistik yang enak dibaca dan perlu. (Slogan Tempo).
Goenawan Mohamad pada 1974 telah melakukan “revolusi putih” (Istilah Daniel Dhakidae) yaitu melakukan kegiatan pemangkasan sekaligus pemadatan makna dan substansi suatu berita. Berita-berita yang sebelumnya cenderung bombastis bernada heroik--karena pengaruh revolusi—dipangkas habis menjadi jurnalisme sastra yang enak dibaca. Jurnalisme semacam ini setidaknya menjadi acuan atau model koran atau majalah yang redakturnya pernah mempraktikkan model jurnalisme ini. Banyak orang fanatik membaca koran atau majalah  karena gaya jurnalistiknya, spesialisasinya, dan spesifikasinya. Ada koran yang secara khusus menjual rubrik opini, ada pula koran yang mengkhususkan diri dalam peliputan berita. Ada pula koran yang secara khusus mengkhususkan pada bisnis dan iklan. Jika dicermati, sesungguhnya, tidak ada koran yang betul-betul berbeda, karena biasanya mereka berburu berita pada sumber yang sama. Jurnalis yang bagus, tentu akan menyiasati selera dan pasar pembacanya.


Dalam hubungannya dengan prinsip penyuntingan bahasa jurnalistik terdapat beberapa prinsip yang dilakukan (1) balancing, menyangkut lengkap-tidaknya batang tubuh dan data tulisan, (2) visi tulisan seorang penulis yang mereferensi pada penguasaan atas data-data aktual; (3) logika cerita yang mereferensi pada kecocokan; (4) akurasi data; (5) kelengkapan data, setidaknya prinsip 5wh, dan (6) panjang pendeknya tulisan karena keterbatasan halaman.

Cara Menulis Naskah Film Derama



LANGKAH PENULISAN NASKAH
Langkah penulisan sebuah program video biasanya terdiri dari serangkaian kegiatan yaitu :

  • Merumuskan ide
  • Riset
  • Penulisan outline
  • Penulisan sinopsis
  • Penulisan treatment
  • Penulisan naskah
  • Reviu naskah
  • Finalisasi naskah

Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi. Banyak sekali sumber ide yang dapat dijadikan inspirasi untuk menulis sebuah script video dan televisi. Misalnya, novel, cerita nyata, dan lain-lain. Film JFK merupakan contoh film yang digali dari peristiwa terbunuhnya salah seorang presiden termuda di Amerika Serikat. Oliver Stone, penulis sekaligus sutradara menggunakan banyak sumber informasi untuk membuat film tersebut sehingga dapat bertutur secara objektif.

Riset sangat diperlukan setelah Anda telah menemukan sebuah ide yang akan dibuat menjadi sebuah program. Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan naskah yang akan  ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis.

Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul, anda dapat membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan Anda tuangkan menjadi sebuah script. Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan Anda akan tulis menjadi sebuah script.

Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi singkat mengenai program yang akan Anda tulis. Sinopsis dan outline akan membantu  memfokuskan perhatian Anda pada pengembangan ide yang telah Anda pilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi gambaran tentang isi program video atau televis yang akan kita buat.

Menulis naskah harus didasarkan pada rencana yang telah dibuat yang meliputi outline, synopsis dan treatment. Seorang penulis harus memiliki kreatifitas dalam mengembangkan treatment menjadi sebuah naskah. Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatment harus berisi deskripsi yang jelas tentang lokasi,waktu, pemain, adegan dan property yang akan direkam ke dalam program video. Treatment juga menggambarkan tentang sistematika atau sequence program video atau televisi yang akan diproduksi.
Penulisan sebuah naskah harus didasarkan pada treatment yang dibuat. Walaupun dalam menulis naskah penulis dapat melakukan perubahan, tapi sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak merupakan perubahan yang bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat kreatif dan tidak mengubah substansi program. Oleh karena itu treatment harus kokoh dan jelas. Dalam menulis Penulis harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan naskah yang benar.

Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program (content expert) dan ahli media (media specialist).


Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert dan ahli media.

Sabtu, 11 Juli 2015

Kerajaan Kendan dan Galuh Versi Media Massa


Kerajaan Kendan dan Galuh- Sumber mengenai kerajaan ini diperoleh dari Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara. Bisa jadi cerita yang ada di pustaka tersebut tak sepenuhnya benar terjadi. Namun juga, di dalamnya ada beberapa peristiwa yang memang benar-benar terjadi. Pendiri Kendan bernama Resiguru Manikmaya, berasal dari Jawa Timur. Aslinya ia berasal dari India Selatan. Ketika tiba di Jawa Barat, Manikmaya menikah dengan Tirtakancana, puteri Suryawarman Raja Tarumanagara. Setelah menikah, Manikmaya diberi daerah bernama Kendan, antara Sumedang-Bandung. Di Kendan, Ia diangkat menjadi rajaresi dan dibekali tentara. Oleh mertuanya, ia dinobatkan menjadi raja kecil, bawahan Tarumanagara. Dari pernikahan itu, Manikmaya memperoleh keturunan. Salah satu putera bernama Rajaputera Suraliman. Di usia 20, Suraliman diangkat menjadi senopati Kendan. Tak lama, ia didaulat menjadi panglima balatentara (Baladika) Tarumanagara. Manikmaya sendiri memerintah di Kendan selama 32 tahun, dari 536-568 M. Setelah Manikmaya wafat, Suraliman  naik tahta. Pengangkatan Suraliman berlangsung pada tanggal 12 bagian Gelap Bulan Asuji 490 Saka, bertepatan dengan 5 Oktober 568 M. Kendan di bawah Suraliman terkenal tangguh dalam hal berperang.
Raja Suraliman menikahi puteri Raja Bakulapura dari Kutai, Dewi Mutyasari. Pernikahan ini bertujuan menjalin persahabatan antar dua kerajaan. Dari pernikahan ini, Suraliman anak bernama Kandiawan (laki-laki) dan Kandiawati (perempuan). Kandiawan bergelar Rajaresi Dewaraja Sang Layuwatang. Sedangkan, Kandiawati ikut bersama suaminya seorang pedagang kaya dari Sumatera. Suraliman memerintah selama 29 tahun (568-597 M). Ia digantikan puteranya, Kandiawan, yang ketika itu telah menjadi raja di wilayah Medang Jati atau Medang Gana. Oleh karena itu, Kandiawan bergelar Rahiyangta ri Medang Jati.

Setelah menjadi raja, Kandiawan memindahkan pusat pemerintahan dari Kendan ke Medang Jati yang diperkirakan daerah Cangkuang, Garut. Perkiraan ini didapat, karena Raja Kandiawan merupakan pemeluk Hindu-Wisnu, dan di daerah Cangkuang ini terdapat sebuah candi Hindu-Wisnu (Candi Cangkuang). Penemuan situs di Bojong Menje, Cicalengka, boleh jadi berkaitan dengan Kendan. Para ahli memperkirakan situs tersebut bercorak Hindu. Kandiawan berputerakan lima orang: Mangukuhan,KarungkalahKatungmaralahSandang Greba, dan Wretikandayun. Mereka masing-masing menguasai daerah Kulikuli, Surawulan, Peles Awi (Paleswari), Rawung Langit, dan Menir. Bisa jadi, kerajaan-kerajaan kecil bawahan Kendan ini terletak di antara Bandung-Garut. Kandiawan memerintah selama 15 tahun, 597-612 M. Ia melanjutkan hidupnya sebagai pertapa di Layuwatang, Kuningan. Ia menunjuk anak bungsunya, Wretikandayun, untuk merajai Kendan. Ketika itu Wretikandayun merupakan rajaresi di Menir. Ia mulai memerintah Kendan pada 23 Maret 612 M, pada usia 21 tahun.
Raja Wretikandayun memindahkan ibu kota Kendan ke Galuh. Daerah ini diapit oleh dua sungai, yakni Sungai Citanduy dan Cimuntur. Kata galuh berarti “permata”. Kawasan Galuh ini berada di Desa Karang Kamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis. Wretikandayun beristrikan anak seorang pendeta Resi Makandria, Dewi Manawati, yang menghasilkan tiga orang anak: SempakwajaJantaka, serta Amara. Pada saat Wretikandayun memerintah di Galuh, yang berkuasa di Tarumanagara adalah Maharaja Kretawarman. Kendan (Galuh) saat itu masih kerajaan bawahan Tarumanagara. Ketika di bawah Raja Tarusbawa, nama Tarumanagara telah berubah menjadi Kerajaan Sunda. Dengan kondisi ini, Wretikandayun yang pada saat itu berusia 78 tahun, beranggapan bahwa Galuh harus memisahkan diri dari Tarumanagara.
Akhirnya, Wretikandayun mengirim utusan ke Pakuan, ibu kota Kerajaan Sunda. Utusan ini mengirim surat kepada Tarusbawa yang menyatakan bahwa Galuh hendak memisahkan diri dari Sunda, menjadi kerajaan merdeka. Raja Tarusbawa tak keberatan. Ia lebih memilih mengurus rakyat dan urusan dalam negeri daripada harus mempertahankan wilayah yang ingin memerdekakan diri. Lalu, Kerajaan Galuh dan Sunda disatukan oleh Sri Baduga, menjadi Kerajaan Pajajaran.

Sejarah Jawa Barat mencatat Kendan telah eksis sejak tahun 536 sampai dengan 612 M. Kendan berubah nama menjadi Galuh (permata) ketika masa Wretikandayun, penerus Kendan menyatakan diri melepaskan diri dari Tarumanagara (Sundapura). Karena Terusbawa merubah Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda (pura). Sejak tahun 670 M ditatar sunda dianggap ada dua kerajaan kembar, yakni Sunda Pakuan dan Sunda Galuh.
Naman Kendan seolah tenggelam dalam kebesaran nama Galuh, sangat jarang diketahui masyarakat tentang wilayah dan kesejarahannya, kecuali beberapa masyarakat yang berminat mendalami sejarah Sunda. Bagi sejarawan sunda eksistensi Kendan tidak dapat dilepaskan dari Galuh. Kendan danggap cikal bakal Galuh. Bahkan sejarawan Sumedang di Musium Prabu Geusan Oeloen membedakan Galuh Kendan dengan Galuh Kawali.

Letak Kendan
Kendan didalam catatan sejarah Jawa Barat diperkirakan terletak disuatu daerah diwilayah Kabupaten Bandung, ditepi sebuah bukit (Kendan), + 500 meter sebelah timur stasiun kereta api Nagreg. Terdapat daerah hunian yang bernama Kampung Kendan, Desa Citaman, Kecamatan Cicalengka. Namun berdasarkan on the spot, letak Kendan berada di sebelah barat stasiun nagreg dan termasuk Desa Nagreg.
Bukit Kendan yang dimaksud sangat jauh untuk disebutkan memiliki jejak Sejarah, mengingat perbukitan Kendan saat ini sudah hampir habis akibat tanahnya dieksploitasi untuk bahan pembuatan bata merah.

Disekitar Nagreg dan Citaman ditemukan pula suatu tempat yang disebut masyarakat sekitarnya “tempat pamujaan”, Sayang istilah tempat pamujaan dalam paradigma masyarakat sunda dewasa ini dikonotasikan negatif, karena sering digunakan “pamujaan”, suatu cara meminta harta kekayaan kepada mahluk gaib, dan dianggap menyekutukan Tuhan. Sama dengan istilah pesugihan.
Nama Kendan lebih dikenal dalam dunia arkeologi, identik sebagai pusat industri perkakakas neolitik pada jaman purbakala. Batu Kendan sudah lama disebut-sebut dalam dunia kepurbakalaan. Disinyalir daerah Kendan sudah ramai dihuni penduduk sejak sebelum tarikh masehi.

Pasir batu bukit Kendan sampai saat ini masih di eksploitasi penduduk setempat, karena mengandung bahan perekat yang sangat cocok untuk pembuatan gerabah. Haji Atang pemilik bukit itu sekarang, memanfaatkan bukit kendan untuk dijadikan bahan campuran bata merah. Konon kabar menurut cerita Pak Anang, keponakan Haji Atang, pada waktu jaman belanda kakeknya mengeksploitasi tanah Kendan untuk dikirim ke Belanda dari stasiun Nagreg melalui Pelabuhan Surabaya, bahkan pembangunan gedung sate dan gedung lainnya di kota Bandung disinyalir menggunakan bahan dari bukit Kendan. Mungkin keberadaan setasiun Nagreg pada awalnya tidak dapat dilepaskan dari Daerah Kendan. Stasiun ini merupakan saksi bisu dari diangkutnya material Kendan kedaerah lain.
Didaerah Kendan pernah ditemukan ditemukan sebuah patung kecil. Para akhli sejarah menyebutnya patung Dewi Durgi. (saat ini disimpan dimusium Jakarta). Sedangkan di dalam prasasti Jayabupati disebutkan, bahwa : kekuatan Durgi dianggap kekuatan Gaib. Dalam cerita Lutung Kasarung, Nini Dugi dianggap berasal dari Kanekes.

Keberadaan patung Durga ditempat pamujaan menimbulkan spekulasi dari beberapa akhli sejarah. Pleyte (1909) mensinyalir daerah tersebut termasuk daerah “Kabuyutan”. Sama dengan daerah Mandala, atau Kabuyutan yang ada diwilayah Cukang Genteng, dekat Ciwidey Kabupaten Bandung.

Kerajaan Kendan selain dikenal melalui gerabah purbakalanya juga disebut-sebut di dalam Naskah Carita Parahyangan dan Naskah Wangsakerta. Kedua sumber dianggap duplikasi dari Pararatwan Parahyangan. Sayangnya Pararatwan Parahyangan saat ini tidak diketahui rimbanya. Namun karena dijadikan sebagai naskah rujukan maka Pararatwan Parahyangan dipastikan keberadaannya lebih tua dari Naskah Carita Parahyangan dan Naskah Wangsakerta.

Selasa, 28 April 2015

Cara cek kuota internet operator Indosat

Cara cek berapa sisa kuota paketan internet kartu indosat im3 kita memang dapat di lakukan dengan berbagai cara , bisa melalui sms maupun internet atau online . Namun yang paling enak di antara kedua cara tersebut adalah yang lewat sms , karena dengan mengetahui sisa kuota im3 lewat sms kita bisa lebih hemat , karena pulsa kita hanya kepotong 500 rupiah per sms , berbeda dengan lewat internet , pulsa kita akan lebih banyak kepotong karena menghabiskan kuota internet ( jika kartu anda belom di daftarkan paketan internet )

Selain itu mengetahui jumlah kuota internet im3 yang tersisa merupakan suatu hal yang mutlak yang harus anda lakukan ketika ingin melakukan proses download maupun upload , pasalnya jika kita akan mendownload file yang berukuran 2GB namun kuota kita hanya tersisa 1,5GB  maka proses download tadi akan mati di tengah jalan , nah supaya anda tidak mengalami hal seperti itu , alangkah baiknya jika anda mengecek dulu berapa jumlah sisa kuota im3 anda yang tersedia.

Meskipun kelihatanya paket indosat im3 maupun mentari dengan kuota 8GB hanya 40.000 Rupiah , namun sayangnya paket tersebut tidak secara utuh 8G , melainkan di bagi berdasarkan waktu , kuota utamanya saja hanya sekitar 600 MB dan yang lainya dibagi ,seperti jam 9 pagi sampai jam 4 sore 3GB dan yang lainya saya kurang hafal .


Tips Cara Mengetahui Sisa kuota internet indosat IM3 dan Mentari
Sebenarnya ketika sisa kuota paketan internet anda sudah hambir habis , maka secara otomatis pihak costumer indosat akan mengirim pesan pemberitahuan , dan menganjurkan anda untuk memperpanjangnya , namun penasaran , karena sudah lama kok kuota saya tidak habis -  habis ya , maka silahkan saja cek sekarang , dari pada anda kepo


Cara cek kuota im3 dengan Panggilan dial up
Seperti halnya mengecek nomor kartu indosat im3 , untuk mengetahui sisa kuota internet , anda juga bisa dengan melakukan panggilan dial up ke nomor *363# . Untuk lebih lanjut  silahkan simak tutorial berikut :



Pertama silahkan sobat Tekan tombol *363# lalau klik ok ( seperti anda menelpon seseorang )

Nanti ada 6 menu pilihan yang disajikan , anda pilih saja menu yang ke 5 " Status dan info "
Nantinya juga akan muncul lagi 3 menu selanjutnya , Lalu sobat pilih menu "Status pemakaian "
Tunggu beberapa detik , jika sinyal di daerah anda kuat , tidak lama lagi anda akan menerima sms yang berisikan jenis paket internet , sisa kuota , sisa bonus gratisan yang dikirimkan ke nomor anda .
Sampai disini cara cek dan mengetahui info kuota internet im3 anda yang tersedia sudah cukup , meskipun anda bisa menggunakan cara lainya seperti dengan kirim sms ke 363 dengan ketik USAGE lalu kirim ke nomor tersebut. Namun menurut saya lebih enak cara yang diatas , karena tidak dikenai biaya apapun . Akan tetapi bila sobat ingin yang lebih cepat sobat bisa menggunakan cara via sms 363 namun nanti pulsa anda akan terpotng seperti anda layanya smsan dengan teman anda.


Minggu, 01 Februari 2015

Jutaan Model Jenis Batu Akik Di Kota Bandung


Bisa kita lihat di trotoar jalan Sukarno Hatta Sampai Jalan Buah Batu, penjual batu akik marak dan tidak pernah sepi pengunjung,  karna kwalitas batu tersebut tidak kalah dengan penjual di etalase toko yang mewah. harga batu tersebut bervariasi dari mulai Rp. 100.000,- s/d Rp. 20.000.000,-