Selasa, 14 Oktober 2014

Ditanya Kabinet Disaat Bersama Pemilik Facebook, Jokowi Geleng-Geleng



Menjelang pelantikan pada 20 Oktober mendatang, Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) lebih memilih bungkam sata ditanya ihwal komposisi kabinetnya.

Dia hanya menggelengkan kepala saat disinggung soal siapa saja calon pembantunya kelak di kabinet periode 2014-2019 yang dipimpinnya.

"Masih proses," ujar Jokowi singkat sambil menggelengkan kepala saat ditemui di kantor Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2014).

Jokowi menyatakan, terkait susunan kabinet dan calon menteri sampai sejauh ini masih belum ada keputusan final. Mantan Wali Kota Solo itu masih menutup rapat-rapat para calon menteri yang akan menghuni kabinetnya.

"Ndak nanti saja," ucapnya sambil berlalu. 
Sumber: okezone.com

PDIP: Publik Tidak Perlu Tahu Calon Menteri Jokowi



PDIP menegaskan publik tidak perlu tahu siapa calon menteri di kebinet Joko Widodo. Politikus PDIP, Aria Bima, mengatakan keterlibatan masyarakat dalam seleksi calon menteri hanya sebatas mengusulkan nama.

Aria Bima mengatakan, siapa pun boleh mengajukan nama dalam proses penjaringan, berikut informasi tentang kompetensi dan rekam jejaknya. "Tapi kalau penyaringan hak prerogatif presiden," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Lanjut Aria Bima, ketika proses penyaringan publik tidak perlu mengetahui calon menteri yang akan dipilih oleh Jokowi karena itu hak prerogatif presiden.  

"Ya gak perlu (tahu) dong, mau ikan tongkol, ikan lele. Misal, wah itu ikan tongkol enggak bagus dan publik boleh kritisi. Tapi kalau harus ini (menentukan), enggak bisa," tukasnya.

Aria menambahkan, penentuan menteri tak terlepas dari peran Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Tapi peran Mega hanya sebatas menentukan jatah kabinet dari kalangan partai politik.

TNI Mengakui Oknum Prajurit, Bekingi Penimbunan BBM



Bentrok yang terjadi antara oknum TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau, diduga karena adanya prajurit TNI yang terlibat penimbunan bahan bakar minyak. 


TNI pun mengakui adanya oknum yang membekingi penimbunan BBM. Tapi, TNI mengungkapkan, hal itu dilakukan sepihak tanpa diketahui oleh para atasan.



"Batalyon 134 memang tidak tahu itu legal atau tidak, mereka hanya diminta untuk dimintai bantuan pengamanan," kata Mayjen TNI Mochamad Fuad Basya dalam konfrensi pers di Gedung Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (14/10/2014).



Fuad mengakui bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran yang akan segera ditindaklanjuti. Hanya saja, pria kelahiran Bukittinggi itu menyebut aksi tersebut bukan berdasarkan instruksi. "Semua curi-curi, tetap itu berupa pelanggaran, institusi (atasan) tidak mengetahui, atasan tidak tahu kalau tahu pasti diproses," tegasnya.
By: okezone.com